Selasa, 03 Januari 2017

sistem operasi (manejemen proses)

rahmadican0925@gmail.com


MAKALAH SISTEM OPERASI
MANAJEMEN PROSES






RAHMADINO PUTRA
151100039
SISTEM INFORMASI
STMIK INDONESIA PADANG
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan ke hadirat allah SWT. karena dengan rahmat dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selawat dan salam juga kita hadiahkan kepada junjungan kita nabi Muahammad SAW.

Komputer merupakan alat yang canggih yang memiliki banyak kegunaan untuk membantu pekerjaan manusia. Dengan komputer, banyak pekerjaan dapat dikerjakan secara efektif dan efisien. Komputer merupakan alat (benda Mati), sedangkan manusia adalah pengguna (user). Tanpa dioperasikan oleh manusia, komputer tidak bisa bekerja dengan sendirinya. Bagaimana agar komputer bisa bekerja sesuai dengan keinginan manusia? Alat apakah yang digunakan untuk memerintah komputer?  Agar kita dapat menjawab pertanyaan diatas marilah kita mempelajari dan memahami pembahasan yang dibahas dalam makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih punya banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak, agar kami dapat belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya untuk kedua kalinya. Dan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Harapan kami mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi harapan kita semua.


                                                                                                     Padang,16 Oktober 2016

                                                                                                             Penyusun







BAB 1
PENDAHULUAN

           1.1 Sejarah Sistem Operasi

Rsitektur perangkat keras komputer tradisional terdiri atas empat komponen utama yaitu “Prosesor”, “Memori Penyimpan”, “Masukkan” (input), dan “Keluaran” (output). Model tradisional tersebut sering dikenal dengan nama arsitektur Von Neumann. Pada saat awal, komputer berukuran sangat besar sehingga komponen-komponennya dapat memenuhi sebuah ruangan yang sangat besar. Sang pengguna menjadi programer yang sekaligus merangkap menjadi operator komputer juga bekerja didalam ruang komputer tersebut.Walaupun berukuran besar, sistem tersebut dikategorikan sebagai “komputer pribadi” (PC). Siapa saja ingin melakukan komputasi; harus memesan atau mengantri untuk mendapatka alokasi waktu (rata-rata 30-120 menit).
Jika ingin melakukan kompilasi Fortran, maka pengguna pertama kali akan me-load kompilator Fortran, yang diikuti dengan “load” program pada data. Hasil yang diperoleh, biasanya berbentuk cetakan (print-out). Timbul beberapa masalah pada sistem PC tersebut. Umpama, alokasi pesanan harus dilakukan dimuka. Jika pekerjaan rampung sebelum rencana semula, maka sistem komputer menjadi “idle”/tidak tergunakan. Sebaliknya, jika pekerjan rampung lebih lama dari rencana semula, para calon pengguna berikutnya harus menunggu hingga pekerjaan selesai. Selain itu, seorang pengguna kompilator Fortran akan beruntung, jika pengguna sebelum juga menggunakan Fortran. Namun, jika pengguna sebelum menggunakan cobol, maka pengguna Fortran harus me-“load”. Masalah ini ditanggulangi dengan menggabungkan para pengguna kompilator sejenis kedalam satu pengguna Batch yang sama. Medium semula yaitu puch card diganti dengan tape.




Selanjutnya terjadi pemisahan tugas antara programer dan operator. Para operator biasanya secara eksklusif menjadi penghuni “ruang kaca” seberang ruang komputer. Para programer yang merupakan pengguana (users), mengakses komputer secara tidak langsung melalui bantuan para operator. Para pengguna mempersiapkan sebuah job yang terdiri dari program aaplikasi, data masukkan, serta beberapa perintah pengendali program. Medium yang lazim digunakan ialah kartu berlubang (punch card). Setiap kartu dapat menampung informasi satu baris hingga 80 karakter set kartu job lengkap, kemudian diserahkan kepada para operator.
Hal ini membutuhkan beberapa kemampuan tambahan yaitu: penyedia I/O oleh sistem, pengaturan memori untuk mengalokasikan memori pada beberapa job, penjadualan CPU untuk memilih job mana yang akan dijalankan, serta pengalokasian perangkat keras lain. Peningkata lanjut dikenal sistem “bagi waktu”/”tugas ganda”/”ko putasi interaktif”. Sistem ini secara simultan dapat diakses lebih dari satu pengguna. CPU digunaka bergantian oleh job-job dimemori dan di disk. CPU dialokasikan hanya pada job di memori dan job dipindahkan dari dan ke disk. Interaksi langsung antara pengguna dan komputer ini melahirkan konsep baru, yaitu response time yang diupayakan wajar agar tidak terlalu lama menuggu.
Hingga akhir 1980-an, sistem komputer dengan kemampuan yang “normal”, lazim dikenal dengan main-frame. Sistem komputer dengan kemampuan lebih rendah (dan lebih murah) disebut “komputer mini”. Sebaliknya, komputer dengan kemampuan jauh lebih canggih disebut komputer super (super-computer). CDC 6600 merupakan yang pertama dikenal dengan sebutan komputer super menjelang akhir tahun 1960-an. Namun prinsip kerja dari sistem informasi dari semua komputer tersebut lebih kurang sama saja.
Komputer klasik seperti diungkapkan diatas, hanya memiliki satu prosesor. Keuntungan dari sistem ini ialah lebih mudah diimplementasikan karena tidak perlu memperhatikan singkronisasi antar prosesor, kemudahan kontrol terhadap prosesor karena sistem proteksi tidak, terlalu rumit, dan cenderung murah (tidak ekonomis). Perlu dicatat yang termasuk satu buah prosesor ini ialah satu buah prosesor sebagai Central Processing Unit (CPU). Hal ini ditekankan sebab ada beberapa perangkat yang memang memiliki prosesor tersendiri di dalam perangkat seperti VGA Card AGP, Optical Mouse, dan lain-lain.
   
Merancang sebuah sistem operasi merupakan hal yang sulit. Merancang sebuah sistem sangat berbeda dengan merancang sebuah algoritma. Hal tersebut disebabkan karena keperluan yang dibutuhkan oleh sebuah sistem sulit untuk didefinisikan secara tepat lebih komplek dan sebuah sistem memiliki struktur internal dan antarmuka internal yang lebih banyak serta ukurn dari kesuksesan dari sebuah sistemsangat abstrak. Masalah pertama dalam mendesain sistem operasi adalah mendefinisikan tujuan dan spesifikasi sistem. Pada level tertinggi, desain sistem akan dipengaruhi pemilihan hardware dan tipe sistem seperti batch, time shared, single user, multiuser, distributed, real time atau tujuan umum.
Berdasarkan level desain tertinggi, kebutuhan sistem akan lebih sulit untuk dispesifikasi. Kebutuhan sistem dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu user goal dan sistem goal. User menginginkan properti sistem yang pasti seperti: sistem harus nyaman dan mudah digunakan,mudah dipelajari, reliable, aman dan cepat. Sekumpulan kebutuhan dapat juga didefinisikan oleh orang–orang yang harus mendesain, membuat, memelihara dan mengoperaikan sistem operasi seperti: sistem operasi harus mudah didesain, diimplementasikan dan dipelihara, sistem harus fleksibel, relaible, bebas eror dan efisien. Yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah sistem yang baik adalah apakah sistem tersebut memenuhi tiga kebutuhan: fungsionalitas: apakah sistem tersebut bekerja dengan baik?, kecepatan: apakah sistem tersebut cukup cepat?, dan fault-tolerance: apakah sistem tersebut dapat terus bekerja?.
Adapun prinsip-prinsip dalam merancang sistem operasi adalah:
1          Extensibility
Extensibility terkait dengan kapasitas sistem operasi untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi komputer, sehingga setiap perubahan yang terjadi dapat difasilitasi setiap waktu, pengembangan sistem operasi modern menggunakan arsitektur berlapis, yaitu struktur yang modular. Karena struktur yang modular tersebut, tambahan subsistem yang sudah ada.
2          Portability
Suatu sistem operasi dikatakan portable jika dapat dipindahkan dari arsitektur hardware yang satu ke yang laindengan perubahan yang relatif sedikit. Sistem operasi modern dirancang untuk portability. Keseluruhan bagian sistem ditulis dengan bahasa C dan C++. Semua kode prosesor diisolasi di DLL (Dynamic Link Library) disebut dengan abtraksi lapisan hardware.

3          Reliability
Adalah kemampuan sistem operasi untuk mengatasi kondisi eror, termasuk kemampuan sistem operasi untuk memproteksi diri sendiri dan penggunanya dari software yang cacat. Sistem operasi modern menahan diri dari serangan dan cacat dengan mengunakan proteksi perangkat keras untuk memori virtual dan mekanisme proteksi perangkat lunak untuk sumber daya sistem operasi.
4          Security
Sistem operasi harus memberikan keamanan terhadap data yang disimpan dalam semua drive.
5          High Performance
Adalah sistem komputer yang dibangun agar mampu menyelesaikan beban komputasi yang tak terkira beratnya dalam waktu yang masih bisa diterima.

1.2  Rumusan Masalah

Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang sangat komplek. Hal tersebut menyebabkan sebuah sistem operasi memiliki banyak sekali komponen-komponen tersendiri yang memiliki fungsinya masing-masing.
Jadi rumusan masalah yang dapat kita ambil sebagai pembahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
           a.         Jelaskan apa itu Manajemen proses
           b.        Jelaskan Tujuan proses
           c.         Jelaskan Program control blog
           d.     Jelaskan apa itu Penjadwalan
           e.     Jelaskan Strategi penjadwalan
           f.     Jelaskan Algoritma penjadwalan

1.4  Tujuan Penulisan Makalah
Dalam penulisan makalah ini penyusun mempunyai dua tujuan utama yaitu secara umum dan khusus. Tujuan Secara Umum yakni Untuk memudahkan para pembaca dalam mencari refernsi terkait dengan materi Sistem Operasi, dan secara khusus untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah sistem operasi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Proses
Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sedangkan program adalah kumpulan instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi. Sebuah proses membutuhkan sejumlah sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, alamat memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat M/K (masukkan-keluaran). Sistem operasi mengalokasikan sumber daya-sumber daya tersebut saat proses itu diciptakan atau sedang diproses/dijalankan. Ketika proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mengambil kembali semua sumber daya agar bisa digunakan kembali oleh proses lainnya.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
·         Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses
Sistem operasi bertugas mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat digunakan untuk proses lainnya.


·         Menunda atau melanjutkan proses
Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan, sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.
·           Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi 
Sistem operasi akan mengatur jalannya beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan data yang sama, juga untuk mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancar.
·         Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi 
Sistem operasi menyediakan mekanisme agar beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses lainnya.


2.2 Pengertian Sistem Operasi

Sistem operasi dapat dikatakan adalah perangkat lunak yang sangat kompleks. Hal-hal yang ditangani oleh sistem operasi bukan hanya satu atau dua saja, melainkan banyak hal. Dari menangani perangkat keras, perangkat lunak atau program yang berjalan, sampai menangani pengguna. Hal tersebut menyebabkan sebuah sistem operasi memiliki banyak sekali komponen-komponen tersendiri yang memiliki fungsinya masing-masing. Seluruh komponen yang menyusun sistem operasi tersebut saling bekerjasama untuk satu tujuan, yaitu efisiensi kerja seluruh perangkat komputer dan kenyamanan dalam penggunaan sistem operasi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui komponen-komponen apa saja yang ada di dalam sebuah sistem operasi, agar kita bisa mempelajari sistem operasi secara menyeluruh. Bab ini menceritakan secara umum apa saja komponen-komponen yang ada di sistem operasi. Detail tentang setiap komponen tersebut ada di bab-bab selanjutnya dalam buku ini.
Tanpa satu saja dari komponen-komponen tersebut, bisa dipastikan sebuah sistem operasi tidak akan berjalan dengan maksimal. Bayangkan jika kita memiliki sistem operasi yang tidak memiliki kemampuan untuk menangani program-program yang berjalan sekaligus. Kita tak akan bisa mengetik sambil mendengarkan lagu sambil berselancar di internet seperti yang biasa kita lakukan saat ini.

Contoh sebelumnya hanya sedikit gambaran bagaimana komponen-komponen sistem operasi tersebut saling terkait satu sama lainnya. Mempelajari komponen sistem operasi secara umum dapat mempermudah pemahaman untuk mengetahui hal-hal yang lebih detail lagi tentang sistem operasi.
Dari berbagai macam sistem operasi yang ada, tidak semuanya memiliki komponen-komponen penyusun yang sama. Pada umumnya sebuah sistem operasi modern akan terdiri dari komponen sebagai berikut:
o    Manajemen Proses
o     Manajemen Memori Utama
o    Manajemen Memori Sekunder
o      Manajemen File
o    Manajemen Input-Output
o    Jaringan (sistem terdistribusi)
o     Sistem Proteksi

2.3 Tujuan Proses
Mengelola semua proses di sistem dan mengalokasikan sumber daya ke proses-proses sesuai kebijaksanaan untuk memenuhi sasaran sistem. Salah satunya adalah program yang sedang dieksekusi yang merupakan unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya-sumber daya dan dijadwalkan sistem operasi. Sistem operasi mengelola semua proses di sistem dan mengalokasikan sumber daya ke proses-proses sesuai kebijaksanaan untuk memenuhi sasaran sistem.
2.4 (PCB) Proses Control Block
Tiap proses digambarkan dalam sistem operasi oleh sebuah process control block PCB - juga disebut sebuah control block. PCB berisikan banyak bagian dari informasi yang berhubungan dengan sebuah proses yang spesifik, termasuk hal-hal dibawah ini:
  1. Status proses:  status mungkin, new, ready, running, waiting, halted, dan juga banyak lagi.
  2. Program counter: suatu stack yang berisi alamat dari instruksi selanjutnya untuk dieksekusi untuk proses ini.
  3. CPU register: Register bervariasi dalam jumlah dan jenis, tergantung pada rancangan komputer. Register  tersebut termasuk accumulator , indeks register, stack pointer , general-purposes register , ditambah code information pada kondisi apa pun. Besertaan dengan program counter, keadaaan/status informasi harus disimpan ketika gangguan terjadi, untuk memungkinkan proses tersebut berjalan/bekerja dengan benar setelahnya.
  4. Informasi managemen memori: Informasi ini dapat termasuk suatu informasi sebagai nilai dari dasar dan batas register, tabel page/halaman, atau tabel segmen tergantung pada sistem memori yang digunakan oleh sistem operasi (lihat Bab Managemen memori).
  5. Informasi pencatatan: Informasi ini termasuk jumlah dari CPU dan waktu riil yang digunakan, batas waktu, jumlah akun jumlah job atau proses, dan banyak lagi.
  6. Informasi status I/O: Informasi termasuk daftar dari perangkat I/O yang di gunakan pada proses ini, suatu daftar berkas-berkas yang sedang diakses dan banyak lagi.
  7. PCB hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang dapat bervariasi dari proses yang satu dengan yang lain.
Elemen-elemen dari Process Control Block (PCB) :
1.Identifier : menjelaskan proses yang sedang terjadi
2.State : kondisi yang terjadi pada proses
3.Priority : urutan perintah yang jelas pad suatu proses
4.Program counter : instruksi pada proses
5.Memory pointers : media penyimpanan (penunjuk alamat) pada proses
6.Context data : data yang berkaitan dengan proses
7.I/O status information : terdapat masukan dan keluaran yang diinginkan
8.Accounting information : memberikan informasi yang dibutuhkan

Jenis Status Proses :
Jenis status yang mungkin dapat disematkan pada suatu proses pada setiap sistem operasi dapat berbeda-beda. Tetapi paling tidak ada 3 macam status yang umum, yaitu:
1.Ready adalah status dimana proses siap untuk dieksekusi pada giliran berikutnya
2.Running adalah status dimana saat ini proses sedang dieksekusi oleh prosesor
3.Blocked adalah status dimana proses tidak dapat dijalankan pada saat prosesor siap/bebas
2.4 Penjadwalan Proses
Penjadwalan proses merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer.
Adapun penjadwalan bertugas memutuskan:
a.       Proses yang harus berjalan
b.       Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan
Sasaran utama penjadwalan proses adalah optimasi kinerja sistem computer menurut kriteriatertentu.
             Kriteria untuk mengukur dan optimasi kinerje penjadwalan :
1)      Adil (fairness)
Adalah proses-proses yang diperlakukan sama, yaitu mendapat jatah waktu pemroses yang sama dan tak ada proses yang tak kebagian layanan pemroses sehingga mengalami kekurangan waktu.
2)       Efisiensi (eficiency)
Efisiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu si- buk pemroses.
3)      Waktu tanggap (response time)




            Waktu tanggap berbeda untuk :
a.       Sistem interaktif
Didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan atau transaksi sampai hasil pertama muncul di layar. Waktu tanggap ini disebut terminal response time.
b.       Sistem waktu nyata
Didefinisikan sebagai waktu dari saat kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang dimaksud dieksekusi, disebut event response time.
c.        Turn around time
Adalah waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk ke sistem sampai proses diselesaikan sistem. Waktu yang dimaksud adalah waktu yang dihabiskan di dalam sistem, diekspresikan sebagai penjumlah waktu eksekusi (waktu pelayanan job) dan waktu menunggu, yaitu : Turn arround time = waktu eksekusi + waktu menunggu.
d.       Throughput
Adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu. Cara untuk mengekspresikan throughput adalah dengan jumlah job pemakai yang dapat dieksekusi dalam satu unit/interval waktu.

Kriteria-kriteria tersebut saling bergantung dan dapat pula saling bertentangan sehingga tidak dimungkinkan optimasi semua kriteria secara simultan.Contoh : untuk memberi waktu tanggap kecil memerlukan penjadwalan yang sering beralih ke antara proses-proses itu. Cara ini meningkatkan overhead sistem dan mengurangi throughput.
Oleh karena itu dalam menentukan kebijaksanaan perancangan penjadwalan sebaiknya melibatkan kompromi diantara kebutuhan-kebutuhan yang saling bertentangan. Kompromi ini bergantung sifat dan penggunaan sistem komputer.

       Sasaran penjadwalan berdasarkan kriteria-kriteria optimasi tersebut :
  1. Menjamin tiap proses mendapat pelayanan dari pemroses yang adil.
  2. Menjaga agar pemroses tetap dalam keadaan sibuk sehingga efisiensi mencapai maksimum. Pengertian sibuk adalah pemroses tidak menganggur, termasuk waktu yang dihabiskan untuk mengeksekusi program pemakai dan sistem operasi.
  3.  Meminimalkan waktu tanggap.
  4. Meminimalkan turn arround time.
  5.  Memaksimalkan jumlah job yang diproses persatu interval waktu.
Lebih besar angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan sistem.




2.5 Strategi Penjadwalan
Terdapat dua strategi penjadwalan, yaitu :
A.      Penjadwalan nonpreemptive (run to completion)
Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses tidak dapat diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.Contoh algoritma – algoritma yang menerapkan strategi nonpreemptivediantaranya: FIFO    (First-in, First-out) atau FCFS (First-come, First-serve).
B.      Penjadwalan preemptive
Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses dapat diambil alih proses lain, sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu. Berguna pada sistem dimana proses-proses yang mendapat perhatian/tanggapan pemroses secara cepat, misalnya :
o    Pada sistem realtime, kehilangan interupsi (tidak layani segera) dapat berakibat fatal.
o    Pada sistem interaktif, agar dapat menjamin waktu tanggap yang memadai. Penjadwalan secara preemptive baik tetapi harus dibayar mahal. Peralihan proses memerlukan overhead (banyak tabel yang dikelola). Supaya efektif, banyak proses harus berada di memori utama sehingga proses-proses tersebut dapat segera running begitu diperlukan. Menyimpan banyak proses tak running benar-benar di memori utama merupakan suatu overhead tersendiri.

2.6 Algoritma Penjadwalan
Berikut jenis-jenis algoritma berdasarkan penjadwalan :
1. Nonpreemptive, menggunakan konsep :
                        a. FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Serve)
Merupakan :
 Penjadwalan tidak berprioritas.
FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu :
  Proses-proses diberi jatah waktu pemroses berdasarkan waktu   kedatangan.
   Pada saat proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.
                        b.SJF (Shortest Job First)
Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses sampai selesai diketahui sebelumnya. Mekanismenya adalah menjadwalkan proses dengan waktu jalan terpendek lebih dulu sampai selesai, sehingga memberikan efisiensi yang tinggi dan turn around time rendah dan penjadwalannya tak berprioritas.
            c. HRN (Highest Ratio Next)
Merupakan :
 Penjadwalan berprioritas dinamis.
 Penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF.
Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi waktu layanan tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses mendapat jatah pemroses, proses berjalan sampai selesai.
                        d.  MFQ (Multiple Feedback Queues)
Merupakan :
§  Penjadwalan berprioritas dinamis
Penjadwalan ini untuk mencegah (mengurangi) banyaknya swapping dengan proses-proses yang sangat banyak menggunakan pemroses (karena menyelesaikan tugasnya memakan waktu lama) diberi jatah waktu (jumlah kwanta) lebih banyak dalam satu waktu. Penjadwalan ini juga menghendaki kelas-kelas prioritas bagi proses-proses yang ada. Kelas tertinggi berjalan selama satu kwanta, kelas berikutnya berjalan selama dua kwanta, kelas berikutnya berjalan empat kwanta, dan seterusnya.

2. Preemptive, menggunakan konsep :
                               a. RR (Round Robin),
Merupakan :
  Penjadwalan yang paling tua, sederhana, adil,banyak digunakan algoritmanya danmudah diimplementasikan.                
  Penjadwalan ini bukan dipreempt oleh proses lain tetapi oleh penjadwal berdasarkan lama waktu berjalannya proses (preempt by time).
   Penjadwalan tanpa prioritas.
   Berasumsi bahwa semua proses memiliki kepentingan yang sama, sehingga tidak ada prioritas tertentu.
           
                             b. SRF (Shortest Remaining First)
           Merupakan :
  Penjadwalan berprioritas.dinamis.
  Adalah preemptive untuk timesharing
  Melengkapi SJF
Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah dijalankan, termasuk proses-proses yang baru tiba.
 Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai   selesai.
 Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih proses baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.

                          c. PS (Priority Schedulling)
Adalah tiap proses diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi mendapat jatah waktu lebih dulu (running).  Berasumsi bahwa masing-masing.Proses memiliki prioritas tertentu, sehingga akan dilaksanakan berdasar prioritas yang dimilikinya. Ilustrasi yang dapat memperjelas prioritas tersebut adalah dalam komputer militer, dimana proses dari jendral berprioritas 100, proses dari kolonel 90, mayor berprioritas 80, kapten berprioritas 70, letnan berprioritas 60 dan seterusnya. Dalam UNIX perintah untuk mengubah prioritas menggunakan perintah nice.
                
                        d. GS (Guaranteed Schedulling)
Penjadwalan ini memberikan janji yang realistis (memberi daya pemroses yang sama) untuk membuat dan menyesuaikan performance adalah jika ada N pemakai, sehingga setiap proses (pemakai) akan mendapatkan 1/N dari daya pemrosesCPU.Untuk mewujudkannya, sistem harus selalu menyimpan informasi tentang jumlah waktu CPU untuk semua proses sejak login dan juga berapa lama pemakai sedang login. Kemudian jumlah waktu CPU, yaitu waktu mulai login dibagi dengan n, sehingga lebih mudah menghitung rasio waktu CPU. Karena jumlah waktu pemroses tiap pemakai dapat diketahui, maka dapat dihitung rasio antara waktu pemroses yang sesungguhnya harus diperoleh, yaitu 1/N waktu pemroses seluruhnya dan waktu pemroses yang telah diperuntukkan proses itu.Rasio 0,5 berarti sebuah proses hanya punya 0,5 dari apa yang waktu CPU miliki dan rasio 2,0 berarti sebuah proses hanya punya 2,0 dari apa yang waktu CPU miliki. Algoritma akan menjalankan proses dengan rasio paling rendah hingga naik ketingkat lebih tinggi diatas pesaing terdekatnya. Ide sederhana ini dapat diimplementasikan ke sistem real-time dan memiliki penjadwalan berprioritas dinamis.

Klasifikasi lain selain berdasarkan dapat/tidaknya suatu proses diambil secara paksa adalah klasifikasi berdasarkan adanya prioritas di proses-proses, yaitu :
1. Algoritma penjadwalan tanpa berprioritas.
2. Algoritma penjadwalan berprioritas, terdiri dari :
                                    a. Berprioritas statik
                                    b. Berprioritas dinamis.













BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
Sistem operasi memiliki beberapa komponen, seperti manajemen proses, proses control block, penjadwalan proses, strategi penjadwalan, dan algoritma penjadwalan. Semua komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain. Sebuah sistem operasi tidak dapat bekerja apabila salah satu saja dari komponen-komponen tersebut hilang. Memahami komponen-komponen sistem operasi dalam bab ini akan memudahkan pemahaman tentang sistem operasi dalam bab-bab selanjutnya dalam buku ini.
3.2   Saran
Sistem operasi merupakan hal yang sangat penting pada komputer atau alat-alat elektronik yang memerlukan sistem operasi. Dalam sistem operasi terdapat komponen-komponen yang mendukung kinerja dari sistem operasi. Dalam makalah tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu disampaikan, misal: referensi-referensi yang masih kurang. Untuk itu kami selaku penulis menyarankan untuk mencari referensi-referensi lain jika ada penjelasan-penjelasan yang masih kurang dalam penyampaian makalah ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar