MAKALAH SISTEM OPERASI
MANAJEMEN PROSES
RAHMADINO
PUTRA
151100039
SISTEM
INFORMASI
STMIK
INDONESIA PADANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan ke hadirat allah SWT. karena dengan rahmat dan
karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selawat dan
salam juga kita hadiahkan kepada junjungan kita nabi Muahammad SAW.
Komputer merupakan alat yang canggih yang memiliki banyak kegunaan untuk
membantu pekerjaan manusia. Dengan komputer, banyak pekerjaan dapat dikerjakan
secara efektif dan efisien. Komputer merupakan alat (benda Mati), sedangkan
manusia adalah pengguna (user). Tanpa dioperasikan oleh manusia, komputer tidak
bisa bekerja dengan sendirinya. Bagaimana agar komputer bisa bekerja sesuai
dengan keinginan manusia? Alat apakah yang digunakan untuk memerintah
komputer? Agar kita dapat menjawab pertanyaan diatas marilah kita
mempelajari dan memahami pembahasan yang dibahas dalam makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih punya banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak, agar kami dapat
belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya untuk kedua kalinya. Dan ucapan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Harapan kami mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi harapan kita semua.
Padang,16 Oktober 2016
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Sistem
Operasi
Rsitektur perangkat keras komputer
tradisional terdiri atas empat komponen utama yaitu “Prosesor”, “Memori
Penyimpan”, “Masukkan” (input), dan “Keluaran” (output). Model tradisional
tersebut sering dikenal dengan nama arsitektur Von Neumann. Pada saat awal,
komputer berukuran sangat besar sehingga komponen-komponennya dapat memenuhi
sebuah ruangan yang sangat besar. Sang pengguna menjadi programer yang
sekaligus merangkap menjadi operator komputer juga bekerja didalam ruang
komputer tersebut.Walaupun berukuran besar, sistem tersebut dikategorikan
sebagai “komputer pribadi” (PC). Siapa saja ingin melakukan komputasi; harus
memesan atau mengantri untuk mendapatka alokasi waktu (rata-rata 30-120 menit).
Jika ingin melakukan kompilasi Fortran,
maka pengguna pertama kali akan me-load kompilator Fortran, yang diikuti dengan
“load” program pada data. Hasil yang diperoleh, biasanya berbentuk cetakan
(print-out). Timbul beberapa masalah pada sistem PC tersebut. Umpama, alokasi
pesanan harus dilakukan dimuka. Jika pekerjaan rampung sebelum rencana semula,
maka sistem komputer menjadi “idle”/tidak tergunakan. Sebaliknya, jika pekerjan
rampung lebih lama dari rencana semula, para calon pengguna berikutnya harus
menunggu hingga pekerjaan selesai. Selain itu, seorang pengguna kompilator
Fortran akan beruntung, jika pengguna sebelum juga menggunakan Fortran. Namun,
jika pengguna sebelum menggunakan cobol, maka pengguna Fortran harus me-“load”.
Masalah ini ditanggulangi dengan menggabungkan para pengguna kompilator sejenis
kedalam satu pengguna Batch yang sama. Medium semula yaitu puch card diganti
dengan tape.
Selanjutnya terjadi pemisahan tugas
antara programer dan operator. Para operator biasanya secara eksklusif menjadi
penghuni “ruang kaca” seberang ruang komputer. Para programer yang merupakan
pengguana (users), mengakses komputer secara tidak langsung melalui bantuan
para operator. Para pengguna mempersiapkan sebuah job yang terdiri dari program
aaplikasi, data masukkan, serta beberapa perintah pengendali program. Medium
yang lazim digunakan ialah kartu berlubang (punch card). Setiap kartu dapat
menampung informasi satu baris hingga 80 karakter set kartu job lengkap,
kemudian diserahkan kepada para operator.
Hal ini membutuhkan
beberapa kemampuan tambahan yaitu: penyedia I/O oleh sistem, pengaturan memori
untuk mengalokasikan memori pada beberapa job, penjadualan CPU untuk memilih
job mana yang akan dijalankan, serta pengalokasian perangkat keras lain.
Peningkata lanjut dikenal sistem “bagi waktu”/”tugas ganda”/”ko putasi
interaktif”. Sistem ini secara simultan dapat diakses lebih dari satu pengguna.
CPU digunaka bergantian oleh job-job dimemori dan di disk. CPU dialokasikan
hanya pada job di memori dan job dipindahkan dari dan ke disk. Interaksi
langsung antara pengguna dan komputer ini melahirkan konsep baru, yaitu
response time yang diupayakan wajar agar tidak terlalu lama menuggu.
Hingga akhir 1980-an, sistem komputer
dengan kemampuan yang “normal”, lazim dikenal dengan main-frame. Sistem
komputer dengan kemampuan lebih rendah (dan lebih murah) disebut “komputer
mini”. Sebaliknya, komputer dengan kemampuan jauh lebih canggih disebut
komputer super (super-computer). CDC 6600 merupakan yang pertama dikenal dengan
sebutan komputer super menjelang akhir tahun 1960-an. Namun prinsip kerja dari
sistem informasi dari semua komputer tersebut lebih kurang sama saja.
Komputer klasik seperti diungkapkan
diatas, hanya memiliki satu prosesor. Keuntungan dari sistem ini ialah lebih
mudah diimplementasikan karena tidak perlu memperhatikan singkronisasi antar
prosesor, kemudahan kontrol terhadap prosesor karena sistem proteksi tidak,
terlalu rumit, dan cenderung murah (tidak ekonomis). Perlu dicatat yang
termasuk satu buah prosesor ini ialah satu buah prosesor sebagai Central
Processing Unit (CPU). Hal ini ditekankan sebab ada beberapa perangkat yang
memang memiliki prosesor tersendiri di dalam perangkat seperti VGA Card AGP, Optical
Mouse, dan lain-lain.
Merancang sebuah sistem operasi
merupakan hal yang sulit. Merancang sebuah sistem sangat berbeda dengan
merancang sebuah algoritma. Hal tersebut disebabkan karena keperluan yang
dibutuhkan oleh sebuah sistem sulit untuk didefinisikan secara tepat lebih
komplek dan sebuah sistem memiliki struktur internal dan antarmuka internal
yang lebih banyak serta ukurn dari kesuksesan dari sebuah sistemsangat abstrak.
Masalah pertama dalam mendesain sistem operasi adalah mendefinisikan tujuan dan
spesifikasi sistem. Pada level tertinggi, desain sistem akan dipengaruhi
pemilihan hardware dan tipe sistem seperti batch, time shared, single user,
multiuser, distributed, real time atau tujuan umum.
Berdasarkan level desain tertinggi,
kebutuhan sistem akan lebih sulit untuk dispesifikasi. Kebutuhan sistem dapat
dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu user goal dan sistem goal. User
menginginkan properti sistem yang pasti seperti: sistem harus nyaman dan mudah
digunakan,mudah dipelajari, reliable, aman dan cepat. Sekumpulan kebutuhan
dapat juga didefinisikan oleh orang–orang yang harus mendesain, membuat,
memelihara dan mengoperaikan sistem operasi seperti: sistem operasi harus mudah
didesain, diimplementasikan dan dipelihara, sistem harus fleksibel, relaible,
bebas eror dan efisien. Yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah sistem
yang baik adalah apakah sistem tersebut memenuhi tiga kebutuhan:
fungsionalitas: apakah sistem tersebut bekerja dengan baik?, kecepatan: apakah
sistem tersebut cukup cepat?, dan fault-tolerance: apakah sistem tersebut dapat
terus bekerja?.
Adapun prinsip-prinsip dalam merancang sistem operasi adalah:
1 Extensibility
Extensibility terkait dengan kapasitas sistem operasi
untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi komputer, sehingga setiap
perubahan yang terjadi dapat difasilitasi setiap waktu, pengembangan sistem
operasi modern menggunakan arsitektur berlapis, yaitu struktur yang modular.
Karena struktur yang modular tersebut, tambahan subsistem yang sudah ada.
2 Portability
Suatu sistem operasi dikatakan portable jika dapat
dipindahkan dari arsitektur hardware yang satu ke yang laindengan perubahan
yang relatif sedikit. Sistem operasi modern dirancang untuk portability.
Keseluruhan bagian sistem ditulis dengan bahasa C dan C++. Semua kode prosesor
diisolasi di DLL (Dynamic Link Library) disebut dengan abtraksi lapisan
hardware.
3 Reliability
Adalah kemampuan sistem operasi untuk mengatasi
kondisi eror, termasuk kemampuan sistem operasi untuk memproteksi diri sendiri
dan penggunanya dari software yang cacat. Sistem operasi modern menahan diri
dari serangan dan cacat dengan mengunakan proteksi perangkat keras untuk memori
virtual dan mekanisme proteksi perangkat lunak untuk sumber daya sistem operasi.
4 Security
Sistem operasi harus memberikan keamanan terhadap data
yang disimpan dalam semua drive.
5 High Performance
Adalah sistem komputer yang dibangun agar mampu menyelesaikan
beban komputasi yang tak terkira beratnya dalam waktu yang masih bisa diterima.
1.2 Rumusan Masalah
Sistem operasi merupakan perangkat lunak
yang sangat komplek. Hal tersebut menyebabkan
sebuah sistem operasi memiliki banyak sekali komponen-komponen tersendiri yang
memiliki fungsinya masing-masing.
Jadi rumusan masalah yang
dapat kita ambil sebagai pembahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Jelaskan apa itu Manajemen proses
b. Jelaskan Tujuan proses
c. Jelaskan Program control blog
d.
Jelaskan apa itu Penjadwalan
e. Jelaskan Strategi penjadwalan
f. Jelaskan Algoritma penjadwalan
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
Dalam penulisan makalah ini penyusun
mempunyai dua tujuan utama yaitu secara umum dan khusus. Tujuan Secara Umum
yakni Untuk memudahkan para pembaca dalam mencari refernsi terkait dengan
materi Sistem Operasi, dan secara khusus untuk memenuhi nilai tugas pada mata
kuliah sistem operasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Proses
Proses adalah sebuah program yang
sedang dieksekusi. Sedangkan program adalah kumpulan instruksi yang ditulis ke
dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi. Sebuah proses membutuhkan sejumlah
sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber daya tersebut dapat berupa CPU
time, alamat memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat M/K
(masukkan-keluaran). Sistem operasi mengalokasikan sumber daya-sumber daya
tersebut saat proses itu diciptakan atau sedang diproses/dijalankan. Ketika
proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mengambil kembali
semua sumber daya agar bisa digunakan kembali oleh proses lainnya.
Sistem operasi bertanggung jawab atas
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
·
Membuat
dan menghapus proses pengguna dan sistem proses
Sistem operasi bertugas mengalokasikan sumber daya
yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian mengambil sumber daya itu
kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat digunakan untuk proses
lainnya.
·
Menunda
atau melanjutkan proses
Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus
dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses
yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan,
sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.
·
Menyediakan mekanisme untuk
proses sinkronisasi
Sistem operasi akan mengatur jalannya beberapa proses
yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya
inkonsistensi data karena pengaksesan data yang sama, juga untuk mengatur
urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancar.
·
Menyediakan
mekanisme untuk proses komunikasi
Sistem operasi menyediakan mekanisme
agar beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi
sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses
lainnya.
2.2 Pengertian Sistem
Operasi
Sistem operasi dapat
dikatakan adalah perangkat lunak yang sangat kompleks. Hal-hal yang ditangani
oleh sistem operasi bukan hanya satu atau dua saja, melainkan banyak hal. Dari
menangani perangkat keras, perangkat lunak atau program yang berjalan, sampai
menangani pengguna. Hal tersebut menyebabkan sebuah sistem operasi memiliki
banyak sekali komponen-komponen tersendiri yang memiliki fungsinya
masing-masing. Seluruh komponen yang menyusun sistem operasi tersebut saling
bekerjasama untuk satu tujuan, yaitu efisiensi kerja seluruh perangkat komputer
dan kenyamanan dalam penggunaan sistem operasi.
Oleh karena itu, penting
bagi kita untuk mengetahui komponen-komponen apa saja yang ada di dalam sebuah
sistem operasi, agar kita bisa mempelajari sistem operasi secara menyeluruh.
Bab ini menceritakan secara umum apa saja komponen-komponen yang ada di sistem
operasi. Detail tentang setiap komponen tersebut ada di bab-bab selanjutnya
dalam buku ini.
Tanpa satu saja dari
komponen-komponen tersebut, bisa dipastikan sebuah sistem operasi tidak akan
berjalan dengan maksimal. Bayangkan jika kita memiliki sistem operasi yang
tidak memiliki kemampuan untuk menangani program-program yang berjalan
sekaligus. Kita tak akan bisa mengetik sambil mendengarkan lagu sambil
berselancar di internet seperti yang biasa kita lakukan saat ini.
Contoh sebelumnya hanya
sedikit gambaran bagaimana komponen-komponen sistem operasi tersebut saling
terkait satu sama lainnya. Mempelajari komponen sistem operasi secara umum
dapat mempermudah pemahaman untuk mengetahui hal-hal yang lebih detail lagi
tentang sistem operasi.
Dari berbagai macam
sistem operasi yang ada, tidak semuanya memiliki komponen-komponen penyusun
yang sama. Pada umumnya sebuah sistem operasi modern akan terdiri dari komponen
sebagai berikut:
o Manajemen Proses
o Manajemen
Memori Utama
o Manajemen Memori Sekunder
o Manajemen
File
o Manajemen Input-Output
o Jaringan (sistem
terdistribusi)
o Sistem
Proteksi
2.3 Tujuan Proses
Mengelola semua proses
di sistem dan mengalokasikan sumber daya ke proses-proses sesuai kebijaksanaan
untuk memenuhi sasaran sistem. Salah satunya adalah program yang sedang
dieksekusi yang merupakan unit kerja terkecil yang secara individu memiliki
sumber daya-sumber daya dan dijadwalkan sistem operasi. Sistem operasi
mengelola semua proses di sistem dan mengalokasikan sumber daya ke
proses-proses sesuai kebijaksanaan untuk memenuhi sasaran sistem.
2.4 (PCB) Proses
Control Block
Tiap proses digambarkan
dalam sistem operasi oleh sebuah process control block PCB - juga disebut
sebuah control block. PCB berisikan banyak bagian dari informasi yang
berhubungan dengan sebuah proses yang spesifik, termasuk hal-hal dibawah ini:
- Status proses: status mungkin, new, ready, running, waiting, halted, dan juga banyak lagi.
- Program counter: suatu stack yang berisi alamat dari instruksi selanjutnya untuk dieksekusi untuk proses ini.
- CPU register: Register bervariasi dalam jumlah dan jenis, tergantung pada rancangan komputer. Register tersebut termasuk accumulator , indeks register, stack pointer , general-purposes register , ditambah code information pada kondisi apa pun. Besertaan dengan program counter, keadaaan/status informasi harus disimpan ketika gangguan terjadi, untuk memungkinkan proses tersebut berjalan/bekerja dengan benar setelahnya.
- Informasi managemen memori: Informasi ini dapat termasuk suatu informasi sebagai nilai dari dasar dan batas register, tabel page/halaman, atau tabel segmen tergantung pada sistem memori yang digunakan oleh sistem operasi (lihat Bab Managemen memori).
- Informasi pencatatan: Informasi ini termasuk jumlah dari CPU dan waktu riil yang digunakan, batas waktu, jumlah akun jumlah job atau proses, dan banyak lagi.
- Informasi status I/O: Informasi termasuk daftar dari perangkat I/O yang di gunakan pada proses ini, suatu daftar berkas-berkas yang sedang diakses dan banyak lagi.
- PCB hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang dapat bervariasi dari proses yang satu dengan yang lain.
Elemen-elemen
dari Process Control Block (PCB) :
1.Identifier : menjelaskan proses yang
sedang terjadi
2.State : kondisi yang terjadi pada
proses
3.Priority : urutan perintah yang jelas
pad suatu proses
4.Program counter : instruksi pada
proses
5.Memory pointers : media penyimpanan
(penunjuk alamat) pada proses
6.Context data : data yang berkaitan
dengan proses
7.I/O status information : terdapat
masukan dan keluaran yang diinginkan
8.Accounting information : memberikan
informasi yang dibutuhkan
Jenis
Status Proses :
Jenis status yang
mungkin dapat disematkan pada suatu proses pada setiap sistem operasi dapat
berbeda-beda. Tetapi paling tidak ada 3 macam status yang umum, yaitu:
1.Ready adalah status dimana proses siap
untuk dieksekusi pada giliran berikutnya
2.Running adalah status dimana saat ini
proses sedang dieksekusi oleh prosesor
3.Blocked adalah status dimana proses
tidak dapat dijalankan pada saat prosesor siap/bebas
2.4 Penjadwalan
Proses
Penjadwalan proses merupakan kumpulan kebijaksanaan
dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang
dilakukan sistem komputer.
Adapun penjadwalan bertugas memutuskan:
a. Proses yang harus berjalan
b. Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan
Sasaran utama penjadwalan proses adalah optimasi kinerja sistem computer
menurut kriteriatertentu.
Kriteria untuk mengukur dan
optimasi kinerje penjadwalan :
1) Adil (fairness)
Adalah proses-proses yang diperlakukan sama,
yaitu mendapat jatah waktu pemroses yang sama dan tak ada proses yang tak
kebagian layanan pemroses sehingga mengalami kekurangan waktu.
2)
Efisiensi (eficiency)
Efisiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan
perbandingan (rasio) waktu si- buk pemroses.
3) Waktu tanggap (response
time)
Waktu tanggap berbeda untuk
:
a.
Sistem interaktif
Didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan dari
saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan atau transaksi sampai hasil
pertama muncul di layar. Waktu tanggap ini disebut terminal response time.
b.
Sistem waktu nyata
Didefinisikan sebagai waktu dari saat kejadian
(internal atau eksternal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang dimaksud
dieksekusi, disebut event response time.
c.
Turn around time
Adalah waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk ke
sistem sampai proses diselesaikan sistem. Waktu yang dimaksud adalah waktu yang
dihabiskan di dalam sistem, diekspresikan sebagai penjumlah waktu eksekusi
(waktu pelayanan job) dan waktu menunggu, yaitu : Turn arround time = waktu eksekusi
+ waktu menunggu.
d.
Throughput
Adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu. Cara
untuk mengekspresikan throughput adalah dengan jumlah job pemakai yang dapat
dieksekusi dalam satu unit/interval waktu.
Kriteria-kriteria tersebut saling bergantung dan
dapat pula saling bertentangan sehingga tidak dimungkinkan optimasi semua
kriteria secara simultan.Contoh : untuk memberi waktu tanggap kecil memerlukan
penjadwalan yang sering beralih ke antara proses-proses itu. Cara ini meningkatkan
overhead sistem dan mengurangi throughput.
Oleh karena itu dalam menentukan kebijaksanaan
perancangan penjadwalan sebaiknya melibatkan kompromi diantara
kebutuhan-kebutuhan yang saling bertentangan. Kompromi ini bergantung
sifat dan penggunaan sistem komputer.
Sasaran penjadwalan berdasarkan kriteria-kriteria
optimasi tersebut :
- Menjamin tiap proses mendapat pelayanan dari pemroses yang adil.
- Menjaga agar pemroses tetap dalam keadaan sibuk sehingga efisiensi mencapai maksimum. Pengertian sibuk adalah pemroses tidak menganggur, termasuk waktu yang dihabiskan untuk mengeksekusi program pemakai dan sistem operasi.
- Meminimalkan waktu tanggap.
- Meminimalkan turn arround time.
- Memaksimalkan jumlah job yang diproses persatu interval waktu.
Lebih besar angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan sistem.
2.5 Strategi
Penjadwalan
Terdapat dua strategi penjadwalan, yaitu :
A.
Penjadwalan
nonpreemptive (run to completion)
Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses tidak dapat
diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.Contoh algoritma –
algoritma yang menerapkan strategi nonpreemptivediantaranya:
FIFO (First-in, First-out) atau FCFS (First-come,
First-serve).
B.
Penjadwalan
preemptive
Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses dapat diambil alih
proses lain, sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan
menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu. Berguna pada sistem
dimana proses-proses yang mendapat perhatian/tanggapan pemroses secara cepat,
misalnya :
o Pada sistem realtime, kehilangan interupsi (tidak
layani segera) dapat berakibat fatal.
o Pada sistem interaktif, agar dapat menjamin waktu
tanggap yang memadai. Penjadwalan secara preemptive baik tetapi harus dibayar
mahal. Peralihan proses memerlukan overhead (banyak tabel yang dikelola).
Supaya efektif, banyak proses harus berada di memori utama sehingga
proses-proses tersebut dapat segera running begitu diperlukan. Menyimpan
banyak proses tak running benar-benar di memori utama merupakan suatu overhead
tersendiri.
2.6 Algoritma
Penjadwalan
Berikut
jenis-jenis algoritma berdasarkan penjadwalan :
1. Nonpreemptive, menggunakan konsep :
a.
FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Serve)
Merupakan :
Penjadwalan tidak berprioritas.
FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu :
Proses-proses diberi jatah waktu pemroses berdasarkan waktu kedatangan.
Pada saat proses mendapat jatah waktu pemroses, proses
dijalankan sampai selesai.
b.SJF (Shortest Job First)
Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses
sampai selesai diketahui sebelumnya. Mekanismenya adalah menjadwalkan proses
dengan waktu jalan terpendek lebih dulu sampai selesai, sehingga memberikan
efisiensi yang tinggi dan turn around time rendah dan penjadwalannya tak
berprioritas.
c.
HRN (Highest Ratio Next)
Merupakan :
Penjadwalan berprioritas dinamis.
Penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF.
Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan
fungsi waktu layanan tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses
mendapat jatah pemroses, proses berjalan sampai selesai.
d. MFQ
(Multiple Feedback Queues)
Merupakan :
§
Penjadwalan
berprioritas dinamis
Penjadwalan ini untuk mencegah (mengurangi)
banyaknya swapping dengan proses-proses yang sangat banyak menggunakan pemroses
(karena menyelesaikan tugasnya memakan waktu lama) diberi jatah waktu (jumlah
kwanta) lebih banyak dalam satu waktu. Penjadwalan ini juga menghendaki
kelas-kelas prioritas bagi proses-proses yang ada. Kelas tertinggi berjalan
selama satu kwanta, kelas berikutnya berjalan selama dua kwanta, kelas
berikutnya berjalan empat kwanta, dan seterusnya.
2. Preemptive, menggunakan
konsep :
a. RR (Round Robin),
Merupakan :
Penjadwalan yang paling tua, sederhana, adil,banyak
digunakan algoritmanya danmudah diimplementasikan.
Penjadwalan ini bukan dipreempt oleh proses lain tetapi oleh
penjadwal berdasarkan lama waktu berjalannya proses (preempt by time).
Penjadwalan tanpa prioritas.
Berasumsi bahwa semua proses memiliki kepentingan yang
sama, sehingga tidak ada prioritas tertentu.
b.
SRF (Shortest Remaining First)
Merupakan :
Penjadwalan berprioritas.dinamis.
Adalah preemptive untuk timesharing
Melengkapi SJF
Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah dijalankan,
termasuk proses-proses yang baru tiba.
Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses
dijalankan sampai selesai.
Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih
proses baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.
c. PS (Priority Schedulling)
Adalah tiap proses diberi prioritas dan proses yang
berprioritas tertinggi mendapat jatah waktu lebih dulu (running).
Berasumsi bahwa masing-masing.Proses
memiliki prioritas tertentu, sehingga akan dilaksanakan berdasar prioritas yang
dimilikinya. Ilustrasi yang dapat memperjelas prioritas tersebut adalah dalam
komputer militer, dimana proses dari jendral berprioritas 100, proses dari
kolonel 90, mayor berprioritas 80, kapten berprioritas 70, letnan berprioritas
60 dan seterusnya. Dalam UNIX perintah untuk mengubah prioritas menggunakan
perintah nice.
d.
GS (Guaranteed Schedulling)
Penjadwalan ini memberikan janji yang realistis
(memberi daya pemroses yang sama) untuk membuat dan menyesuaikan performance
adalah jika ada N pemakai, sehingga setiap proses (pemakai) akan mendapatkan
1/N dari daya pemrosesCPU.Untuk mewujudkannya, sistem harus selalu
menyimpan informasi tentang jumlah waktu CPU untuk semua proses sejak login dan
juga berapa lama pemakai sedang login. Kemudian jumlah waktu CPU, yaitu waktu
mulai login dibagi dengan n, sehingga lebih mudah menghitung rasio waktu CPU.
Karena jumlah waktu pemroses tiap pemakai dapat diketahui, maka dapat dihitung
rasio antara waktu pemroses yang sesungguhnya harus diperoleh, yaitu 1/N waktu
pemroses seluruhnya dan waktu pemroses yang telah diperuntukkan
proses itu.Rasio 0,5 berarti sebuah proses hanya punya 0,5 dari apa
yang waktu CPU miliki dan rasio 2,0 berarti sebuah proses hanya punya 2,0 dari
apa yang waktu CPU miliki. Algoritma akan menjalankan proses dengan rasio
paling rendah hingga naik ketingkat lebih tinggi diatas pesaing terdekatnya.
Ide sederhana ini dapat diimplementasikan ke sistem real-time dan memiliki
penjadwalan berprioritas dinamis.
Klasifikasi lain selain berdasarkan dapat/tidaknya
suatu proses diambil secara paksa adalah klasifikasi berdasarkan adanya
prioritas di proses-proses, yaitu :
1. Algoritma penjadwalan
tanpa berprioritas.
2. Algoritma penjadwalan
berprioritas, terdiri dari :
a. Berprioritas statik
b. Berprioritas dinamis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem operasi memiliki
beberapa komponen, seperti manajemen proses, proses control block, penjadwalan
proses, strategi penjadwalan, dan algoritma penjadwalan. Semua komponen
tersebut saling berkaitan satu sama lain. Sebuah sistem operasi tidak dapat
bekerja apabila salah satu saja dari komponen-komponen tersebut hilang. Memahami komponen-komponen sistem operasi dalam bab
ini akan memudahkan pemahaman tentang sistem operasi dalam bab-bab selanjutnya
dalam buku ini.
3.2 Saran
Sistem operasi merupakan hal yang sangat
penting pada komputer atau alat-alat elektronik yang memerlukan sistem operasi.
Dalam sistem operasi terdapat komponen-komponen yang mendukung kinerja dari
sistem operasi. Dalam makalah tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang
perlu disampaikan, misal: referensi-referensi yang masih kurang. Untuk itu kami
selaku penulis menyarankan untuk mencari referensi-referensi lain jika ada
penjelasan-penjelasan yang masih kurang dalam penyampaian makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar